Minggu, 18 Maret 2012

Jangan Biarkan Berlalu, atau Anda Akan Menyesal Kelak


Tradisi mendongeng yang dulu biasa dilakukan para orang tua untuk  menidurkan anak-anaknya sudah lama sekali ditinggalkan. Padahal secara alami manusia itu disebut mahluk homo fobula yaitu mahluk pengisah dan anak-anak juga sebenarnya adalah pendengar yang baik dan setia.

Jumlah jam tatap muka antara orang tua dan anak-anak di kota-kota besar menjadi sangat berkurang karena faktor kesibukan. Seorang ayah terpaksa harus pergi dini hari menuju tempat pekerjaan yang jauh atau sengaja untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Demikian juga dengan sang ibu bila terlibat juga dalam upaya pencarian nafkah bagi keluarga. Akhirnya tinggallah sang anak dengan  pengasuh di rumah. Masih beruntung bila ada kakek atau nenek yang menemani.

Kurangnya perhatian pada usia emas (golden age) di masa kanak-kanak merupakan kerugian bagi orang tua, karena masa emas berlalu begitu saja. Masa dimana anak-anak dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya dan dan memiliki keingintahuan yang tinggi. Masa yang sangat strategis kerena sangat menentukan dalam perkembangan intelegensia mereka.

Pendidikan budi pekerti luhur dapat ditanamkan sejak dini melalui pendekatan kisah suri tauladan berupa dongeng dan bahasa visual seperti cerita bergambar, komik, media gambar dan sebagainya. Anak-anak di bawah 10 tahun memiliki konsentrasi tinggi terhadap cerita-cerita yang dibawakan oleh orang tua dengan penuh kasih sayang. 

Tentu Anda masih ingat dongeng-dongeng seperti "Bawang Merah dan Bawang Putih", "Sang Kancil dan Buaya", "Sang Kera dan Kura-kura", atau "Kerbau dan Buaya". Dongeng-dongeng itu sarat muatan moral dan amanat seperti gambaran kasih sayang, tolong menolong, dan kesabaran. Pada akhir cerita tokoh baik akan memperoleh kebahagiaan dan tokoh jahat akan mendapat kecelakaan atau hukuman.

Pesan moral dalam dongeng-dongeng tersebut bermanfaat untuk menuntun budi pekerti anak untuk menjadi dermawan, gemar berbuat kebajikan dan mengidolakan tokoh-tokoh baik. Sehingga dongeng yang disampaikan orang tua kepada anaknya memiliki manfaat yang jauh lebih baik daripada anak dibiarkan sendiri menonton film-film kartun, main games atau Play-Station.

Dengan dongeng akan terjalin kehangatan, perhatian dan sentuhan kasih sayang antara orang tua dan anak. Jadi luangkan waktu untuk duduk di samping Si Upik atau Si Buyung sebelum tidur. Sisihkan sedikit waktu disela kesibukan pekerjaan, belanja atau sekedar arisan. (vivanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar